Jakarta - Polesan gincu warna merah muda sangat halus di bibir Foni. Rambut lurus seleher dibiarkan tergerai. Entah karena daya tarik apa, Anton Susanto nekat mencabulinya di dalam bus TransJakarta koridor I(Blok M-Kota).
“Saya biasa naik bus TransJakarta,” ujarnya pendek ketika di tanya wartawan di Mapolres Jakarta Selatan, Jl Wijaya II, Jakarta, Jumat (5/6/2010).
Padahal, tak ada pakaian yang menampakkan keseksian tubuhnya. Baju hem warna pink sopan. Celana kain panjang warna cream-pun cukup longgar, tak memperlihatkan lekuk tubuhnya. Meski sudah serapi mungkin, karyawati di daerah Jl Jenderal Sudirman ini masih saja diusili.
“Ini pertama kali dijahili,” ujar warga Grogol ini.
Meski bajunya tidak senonoh, toh Anton tetap saja terpesona dengan Foni. Muka Foni yang oriental dengan warna kuning langsat dan tubuhnya yang semampai, membuat Anton nekat menggesek-gesekkan alat kelaminnya ke pantat Foni.
“Ya digitu-gitu. Pantat saya di pegang-pegang, diremas-remas. Nah, pas masuk halte Dukuh Atas, saya teriak,” kisahnya.
Atas ulah jahilnya, Anton harus berurusan dengan kepolisian. Meskipun Foni enggan membuat laporan kepolisian, Anton harus membuat pernyataan di depan polisi untuk tidak akan mengulangi perbuatannya.
“Saya biasa naik bus TransJakarta,” ujarnya pendek ketika di tanya wartawan di Mapolres Jakarta Selatan, Jl Wijaya II, Jakarta, Jumat (5/6/2010).
Padahal, tak ada pakaian yang menampakkan keseksian tubuhnya. Baju hem warna pink sopan. Celana kain panjang warna cream-pun cukup longgar, tak memperlihatkan lekuk tubuhnya. Meski sudah serapi mungkin, karyawati di daerah Jl Jenderal Sudirman ini masih saja diusili.
“Ini pertama kali dijahili,” ujar warga Grogol ini.
Meski bajunya tidak senonoh, toh Anton tetap saja terpesona dengan Foni. Muka Foni yang oriental dengan warna kuning langsat dan tubuhnya yang semampai, membuat Anton nekat menggesek-gesekkan alat kelaminnya ke pantat Foni.
“Ya digitu-gitu. Pantat saya di pegang-pegang, diremas-remas. Nah, pas masuk halte Dukuh Atas, saya teriak,” kisahnya.
Atas ulah jahilnya, Anton harus berurusan dengan kepolisian. Meskipun Foni enggan membuat laporan kepolisian, Anton harus membuat pernyataan di depan polisi untuk tidak akan mengulangi perbuatannya.
0 komentar:
Posting Komentar