PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA


JAKARTA. Bukan mustahil Indonesia bisa mencetak pertumbuhan ekonomi hingga 7% tahun depan. Syaratnya, pemerintah mesti menggenjot pertumbuhan di sektor investasi, perdagangan internasional khususnya ekspor, dan bujet belanja negara.

Sebab, selama ini, pertumbuhan ekonomi negara kita masih banyak ditopang oleh konsumsi rumah tangga. "Percepatan pertumbuhan harus bisa dihasilkan dari sesuatu di luar faktor populasi," kata Ekonom Senior UBS Securities Indonesia, Edward Teather, Rabu (28/10).

Kalau pemerintah masih terus mengandalkan konsumsi masyarakat, Edward menegaskan, pertumbuhan ekonomi di 2010 nanti paling banter hanya 6% . Dan, pertumbuhan sebesar ini akan terus bertahan hingga 2011 mendatang.

Tapi sejatinya, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6%, Indonesia masih bisa mengungguli negara tetangga, seperti Singapura, Filipina, dan Thailand yang diperkirakan hanya tumbuh sekitar 4,5%-5,5%. Ekonomi Indonesia relatif stabil lantaran sektor riil tidak terlalu terpengaruh krisis keuangan global. "Berbeda dengan tiga negara itu yang produksi manufakturnya mengalami penurunan," ujar Edward.

Fauzi Ichsan, Ekonom Senior Standard Chartered Bank Indonesia, bilang, sebagai negara dengan pasar domestik yang besar, Indonesia mampu bertahan di tengah gejolak ekonomi dunia akhir-akhir ini. "Dan layak untuk menikmati laju pertumbuhan antara 4%-5% tahun ini dan tahun depan, dan akan naik ke 6% di 2011 nanti," kata dia.

Cuma, Direktur Perencanaan Makro Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Prijambodo, mengingatkan, pemerintah masih harus mewaspadai risiko negatif dari pemulihan sektor keuangan dan resesi ekonomi global. "Untuk menjaga agar momentum stabilitas ekonomi dalam negeri tetap terjaga," ujarnya.

Risiko itu muncul, kata Bambang, lantaran pemulihan ekonomi akan mendongkrak kenaikan harga beberapa komoditas, terutama minyak mentah.



Uji Agung Santosa
Tulisan Di Atas Boleh Di Copy Dan Paste.Tulis Asal NaraSumber..


Ditulis Oleh : Unknown // Senin, Mei 31, 2010
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar